Prestasi Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Written by Karin Larasati & Mahathir Muhammad Bahtiar | 5 September 2024
Indonesia bersinar di Olimpiade Musim Panas Paris 2024, dari 26 Juli hingga 11 Agustus dengan 27 atlet dari 11 cabang olahraga. Para atlet berjuang dengan penuh semangat untuk membawa nama bangsa di panggung dunia. Indonesia membawa pulang tiga medali —dua emas dan satu perunggu— sebuah pencapaian luar biasa.
Pada hari Kamis menjelang senja, lagu Indonesia Raya berkumandang di Paris saat Veddriq berhasil merebut kemenangan di babak perempat final dengan mencetak waktu 4,88 detik, mengalahkan Basa Mawem yang mencatat 5,36 detik. Di semifinal, Veddriq mengalahkan Reza Alipour dari Iran dengan waktu 4,78 detik berbanding 4,84 detik milik Alipour. Di semi-final lainnya, Wu Peng dari China mencatat 4,7 detik, mengalahkan Sam Watson dari AS yang mencatat 4,85 detik. Watson meraih medali perunggu setelah mengalahkan Alipour dengan waktu 4,74 detik. Di final, Veddriq menang atas Wu Peng dengan waktu 4,75 detik, unggul 2 milidetik.
Indonesia juga berhasil mendapatkan medali emas dari cabang olahraga Angkat Besi. Rizki Juniansyah, meraih emas dengan total angkatan 356 kg nomor 75 kg, serta sekaligus membuat rekor dunia setelah sukses mengangkat beban 155 kg pada snatch dan 199 kg pada clean and jerk. Total angkat beban itu tidak dapat dilampaui oleh atlet asal Thailand, Weeraphon Wichuma, yang mendapatkan medali silver dan total angkatan 346 kg. Medali perunggu diraih oleh Bozhidar Dimitrov Andreev dari Bulgaria, yang membuat total angkatan 344 kg. Rizki menjadi lifter pertama Indonesia yang menyumbangkan medali emas di ajang Olimpiade dunia.
Gregoria Mariska Tunjung, bintang bulutangkis Indonesia, meraih medali perunggu. Gregoria menunjukkan ketangguhannya dengan mengalahkan Polina Buhrova dari Ukraina (21-12, 21-18) dan Tereza Svabikova dari Republik Ceko (21-12, 21-18) di fase grup, serta Kim Ga Eun dari Korea Selatan (21-19, 21-17) di babak 16 besar, dan Ratchanok Intanon dari Thailand (21-16, 21-14) di perempat-final. Meski kalah dari An Seyoung di semifinal (18-21, 21-23), Gregoria berhasil mengamankan medali perunggu setelah Carolina Marin mundur dari perebutan medali akibat cedera. Kemenangan ini menandakan kembalinya medali untuk tunggal putri Indonesia sejak Maria Kristin di Olimpiade 2008.
Dengan pencapaian di Olimpiade Paris 2024, Indonesia menegaskan komitmen dan semangat juangnya. Emas dari Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah serta perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung menunjukkan dedikasi luar biasa para atlet. Kesuksesan ini mengukuhkan kebanggaan Indonesia di panggung dunia.