April 21: Hari Kartini

Written by Azzara | 21 April 2024

Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April untuk menghormati Raden Ajeng Kartini, pelopor emansipasi perempuan di Indonesia. Kartini berjuang demi kesetaraan gender, khususnya dalam pendidikan. Ia mendirikan sekolah untuk perempuan di Jepara, meletakkan dasar perjuangan hak-hak perempuan dan mendukung gerakan literasi di masa depan. Dengan usahanya, Kartini membantu perempuan Indonesia melawan stereotip bahwa perempuan harus berdiam di rumah sebagai ibu rumah tangga. Kini, perempuan bisa memperoleh pendidikan, pekerjaan, dan mengejar cita-cita mereka setinggi langit.

Kartini dikenal karena kecintaannya menulis dan menuangkan pemikirannya melalui surat-suratnya. Karya-karyanya, terutama kumpulan surat Habis Gelap Terbitlah Terang, menggambarkan perjuangan dan harapannya terhadap emansipasi perempuan serta kesetaraan gender di Indonesia. Dedikasi Kartini terhadap menulis dan literasi mengingatkan kita akan pentingnya menghargai karya sastra di mana protagonis perempuan berjuang melawan patriarki, seperti dalam Gadis Kretek dan Gadis Pantai.

Novel Gadis Kretek mengisahkan perjalanan Daisyah, yang juga dikenal sebagai Jeng Yah, bersama ayahnya, Idroes Moeria, untuk menguasai industri kretek. Menurut kepercayaan tradisional, kehadiran wanita di ruang saus dapat membuat kretek menjadi asam. Namun, Jeng Yah diam-diam mulai membuat saus kretek yang kemudian diberikan kepada Idroes dengan bantuan Raja, sehingga mereka meluncurkan ‘Gadis Kretek.’ Jeng Yah menentang norma patriarki pada zamannya, di mana wanita hanya diharapkan menjadi ibu rumah tangga, dengan menunjukkan kemampuannya bekerja di bidang yang umumnya dikuasai oleh laki-laki.

Dalam novel Gadis Pantai, perempuan diperlakukan sebagai objek yang dimiliki dan dikendalikan oleh laki-laki, baik oleh bapak maupun suami mereka. Tokoh Gadis Pantai dinikahkan dengan Bendoro pada usia 14 tahun hanya untuk memenuhi harapan Bendoro akan seorang anak. Melalui tokoh Gadis Pantai, novel ini menunjukkan perjuangan melawan ketidaksetaraan gender dan dominasi laki-laki pada masa kolonial, yang relevan hingga saat ini.

Hari Kartini bukan hanya sekadar perayaan sejarah, tetapi juga ajakan untuk terus menghargai perjuangan perempuan dan berkomitmen untuk mencapai kesetaraan gender di berbagai aspek kehidupan. Peringatan Hari Kartini seharusnya menjadi inspirasi bagi semua orang untuk terus memperjuangkan hak dan peluang yang sama bagi perempuan, serta mengapresiasi kerja keras dan dedikasi mereka dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif.